Methanews, Mojokerto – Program unggulan Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra (Gus Barra), berupa layanan kesehatan gratis melalui Kartu Indonesia Sehat Daerah (KISDA), menuai kritik tajam dari masyarakat setelah pendaftaran program tersebut dihentikan secara tiba-tiba. (6/5/2025)
Puluhan warga yang telah mempersiapkan berkas dan datang sejak pagi ke Mal Pelayanan Publik (MPP) di Sooko terpaksa pulang dengan tangan hampa. Mereka mengaku kecewa dan marah karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya terkait penghentian pendaftaran.
“Saya datang pagi-pagi membawa semua persyaratan, tapi malah dibilang sudah tidak bisa daftar. Katanya program dihentikan, tapi tidak ada pemberitahuan sebelumnya,” ujar Sri Agustin, warga Desa Kepuhpandak, Selasa (6/5/2025). “Saya benar-benar kecewa, karena berharap bisa dapat jaminan kesehatan dari program pemerintah ini,” imbuhnya.
Kekecewaan serupa juga diungkapkan oleh Erni, warga Kecamatan Gedeg. Ia menceritakan bahwa saudaranya yang sedang opname tidak dapat memanfaatkan layanan KISDA meski memiliki KTP Mojokerto. “Katanya semua yang ber-KTP Mojokerto dijamin kesehatan gratis, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” ujarnya.
Program KISDA yang dijanjikan Gus Barra merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu yang belum terdaftar di BPJS. Program ini seharusnya menjadi jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Mojokerto yang memiliki KTP Mojokerto.
Namun, penghentian mendadak dan tanpa penjelasan resmi dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat. Banyak yang mulai meragukan apakah program ini sungguh-sungguh dijalankan atau hanya sebatas janji politik semata.
Warga berharap Pemkab Mojokerto segera memberikan klarifikasi dan membuka kembali pendaftaran KISDA agar akses layanan kesehatan dapat dinikmati secara adil dan merata.
Menanggapi polemik ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, menyatakan bahwa penghentian pendaftaran bersifat sementara.
“Untuk pelayanan kesehatan tetap seperti biasanya, pendaftaran baru sementara ditutup, kecuali memang ada unsur kedaruratan medis, itu akan tetap dilayani,” jelasnya melalui aplikasi WhatsApp kepada awak media.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari pihak Pemkab terkait kapan pendaftaran KISDA akan dibuka kembali.